POSISI STRATIGRAFI DAN ANALOGI SEDIMENTASI: BATUBARA DAN BATUPASIR SILIKA TUFFAN YANG DITEMUKAN DI PERBUKITAN NGALAU

POSISI STRATIGRAFI DAN ANALOGI SEDIMENTASI: BATUBARA DAN BATUPASIR SILIKA TUFFAN YANG DITEMUKAN DI PERBUKITAN NGALAU

Berdasarkan data peneliti terdahulu, litostratigrafi dan tektonostratigrafi batuan Tersier di Cekungan Ombilin dan  Cekungan Sumatra Selatan  telah dapat dijelaskan dan diketahui hubungannnya berdasarkan  ciri litologi serta didukung data hasil penelitian terdahulu. Akan tetapi dari salah satu stasiun pengamatan geologi pada saat program ekskursi geologi regional S2, ditemukan keberadaan batubara yang kontak dengan batupasir silica tuffan, yang hadir disekitar batugamping mesozoik di Perbukitan Ngalau, lokasi penambangan Indarung PT. Semen Padang. Dijadikan bahan diskusi pada tulisan ini karena belum dijelaskan posisi stratigrafi dan proses sedimentasi.

Batubara dan Batupasir Silika Tuffan di Perbukitan Ngalau
Gambar 1. Batubara dan Batupasir Silika Tuffan di Perbukitan Ngalau

Menurut Yancey dan Alif (1977) lokasi ini tersusun atas Formasi Indarung yang terdiri dari Batugamping, Batugamping metasomastis, batupasir, serpih, rijang, dan konglomerat. Anggota Ngalau terdiri atas perlapisan batupasir dan serpih, batugamping, rijang, dan batuan volkanik (Gambar 2). Dalam penelitian terdahulu, keberadaan batubara (Gambar 1) belum diteliti dan terpetakan menjadi bagian Anggota Ngalau atau Formasi Indarung. Sehingga posisi stratigrafinya belum ditentukan. Continue reading “POSISI STRATIGRAFI DAN ANALOGI SEDIMENTASI: BATUBARA DAN BATUPASIR SILIKA TUFFAN YANG DITEMUKAN DI PERBUKITAN NGALAU”

Mineral dan Penggolongannya

Mineral dan Penggologannya


Sebagian besar mineral-mineral ini terdapat dalam keadaan padat, akan tetapi dapat juga berada dalam keadaan setengah padat, gas, ataupun cair. Mineral-mineral padat itu biasanya terdapat dalam bentuk-bentuk kristal, yang agak setangkup, dan yang pada banyak sisinya dibatasi oleh bidang-bidang datar. Bidang-bidang geometri ini memberi bangunan yang tersendiri sifatnya pada mineral yang bersangkutan. Minyak bumi misalnya adalah mineral dalam bentuk cair, sedangkan gas bumi adalah mineral dalam bentuk gas. Sebagian dari mineral dapat juga dilihat dalam bentuk amorf, artinya tidak mempunyai susunan dan bangunan kristal sendiri. Pengenalan atau determinasi mineral-mineral dapat didasarkan atas bebagai sifat dari mineral-mineral tersebut. Mineral pada umumnya merupakan zat anorganik. Mineral ada yang merupakan unsur bebas dan ada juga yang merupakan bentuk pesenyawaan. Berikut ini adalah contoh mineral sebagai unsur bebas dan juga mineral yang merupakan bentuk persenyawaan : Continue reading “Mineral dan Penggolongannya”