Peran Fosil Dalam Menentukan Arus Purba (Paleocurrent)

Peran Fosil Dalam Menentukan Arus Purba (Paleocurrent)


Fosil merupakan benda alam yang berupa tubuh atau cangkang organisme, bekas, jejak atau sisi kehidupannya, yang oleh proses alamiah terawetkan dan terekam terutama dalam batuan sedimen.

Paleocurrent merupakan studi mengenai struktur sedimen yang terdeposisi oleh aliran arus purba. Indikatornya  seperti cross bedding, ripple marks dan penjajaran grain yang menyatakan suatu arah, kecepatan dan kedalaman.

Penentuan arah arus purba (paleocurrent) dapat dilakukan dengan beberapa metode, diantaranya dengan memanfatkan keberadaan suatu fosil dalam suatu lapisan sedimen, serta ada cara lain yaitu dengan metode AMS (Anisotropy of Magnetic Suscaptibility).

Fosil yang terdapat dalam lapisan sedimen ini sangat berguna dalam menentukan arah arus purba. Hal ini didasarkan pada konsep dimana pada lingkungan yang berarus, baik itu lingkungan sungai, rawa, basin biasanya hidup suatu jenis makhluk hidup, sehingga ketika makhluk hidup itu ada mati, arus air dalam lingkungan itu akan membawa dan mengendapkan jasad maupun cangkang atau bagian tubuh makhluk hidup yang mati tadi dengan suatu pola aliran arus tertentu. Arus itu dapat berupa arus turbidit, arus gravity, ataupun arus pekat. Selanjutnya karena tertimbun oleh material sedimen yang terbawa oleh arus maka bagian tubuh makhluk yang mati dapat menjadi fosil. Sedangkan karena bagian tubuh makhluk itu terendapakan bersaamaan dengan suatu aliran arus, sehingga fosil memiliki posisi dan penyebaran tertentu, maka bagian tubuh itu akan menunjukkan suatu arah arus yang dulu pernah mengalir, atau dapat dikatakan sebagai arus purba. Continue reading “Peran Fosil Dalam Menentukan Arus Purba (Paleocurrent)”