SEKILAS METODE PENYELIDIKAN GEOLOGI DAN GEOFISIKA KARAKTERISTIK RESERVOIR BATUAN DASAR

SEKILAS METODE PENYELIDIKAN GEOLOGI DAN GEOFISIKA KARAKTERISTIK RESERVOIR BATUAN DASAR

Penyelidikan karakteristik pada reservoir batuan dasar ini terdiri dari penyelidikan langsung dan penyelidikan tidak langsung. Penyelidikan langsung diantaranya adalah berupa pengamatan singkapan dipermukaan, penyelidikan cutting pemboran mud log dan inti pemboran. Secara visual geometri rekahan ataupun pelapukan dan pelarutan dapat teramati dari inti pemboran. Selain itu dari inti pemboran juga dapat diketahui sifat mekanika batuan dengan melalui proses tes di laboratorium.

Penyelidikan tidak langsung adalah pengamatan dengan mengunakan metode-metode geofisika, yaitu

A. Penyelidikan Conventional Log

Penyelidikan conventional log adalah dengan mengunakan log Gamma Ray (GR), Spontaneous Potential (SP), Resistivitas, Neutron, Densitas, dan Sonik.

Log Gamma Ray (GR) adalah metoda untuk mengukur radiasi sinar gamma yang dihasilkan oleh unsur-unsur radioaktif yang terdapat di dalam batuan di sepanjang lubang bor. Unsur radioaktif yang terdapat dalam lapisan batuan tersebut diantaranya Uranium, Thorium, Potassium, Radium (Harsono, 1997).

Menurut Harsono (1997) log SP (Spontaneous Potential) merupakan hasil dari pengukuran beda potensial arus searah antara elektroda di dalam lubang bor dengan elektroda di permukaan.

Log neutron merupakan log yang berfungsi untuk menentukan besarnya porositas suatu batuan (Harsono, 1997). Log ini tidak mengukur porositas sesungguhnya dari batuan, melainkan yang diukur adalah keterdapatan hidrogen dalam pori-pori batuan.

Tabel 1. Kegunaan Utama Open-hole Wireline Logs (Rider, 2002)
Tabel 1. Kegunaan Utama Open-hole Wireline Logs (Rider, 2002)
Continue reading “SEKILAS METODE PENYELIDIKAN GEOLOGI DAN GEOFISIKA KARAKTERISTIK RESERVOIR BATUAN DASAR”

PROSEDUR AKUISISI DAN QC DATA SEISMIK

PROSEDUR AKUISIS DAN QC DATA SEISMIK


Prosedur Operasi Penyelidikan Seismik

Secara umum kegiatan dalam operasi penyelidikan seismik berdasarkan atas pembagian tugasnya adalah seperti yang telah dijelaskan di atas. Sedangkan untuk tata cara dalam operasi penyelidikan seismik adalah sebagai beikut:

  1. Pelaksanaan tes parameter akuisisi agar survei optimal. Parameter akuisis yang diperoleh berupa interval shot point, Interval receiver, interval shot line, interval Receiver line, Kedalaman lubang SP, banyaknya bahan peledak yang dipakai, gain yang digunakan, fold coverage, channel yang aktif dalam satu penembakan, jumlah geophone per grup, jumlah tembakan per salvo.
  2. Pembuatan desin survei koordinat teoritik dari titik-titk tembak dan receiver dengan mengunakan software MESA.
  3. Pengukuran dan pemberiaan tanda terhadap koordinat titk tembak dan reciver oleh tim topografi dan sambil melakukan pembukaan akses jalan, serta memindahkan (offset dan kompensasi) titik tembak jika ditemukan penghambat dalam survei.
  4. Pengeboran lubang titik tembak dengan kedalaman tertentu sesuai dengan hasil parameter tes yang dilakukan.
  5. Pengisian lubang dengan bahan peledak sesuai dengan aturan.
  6. Penutupan kembali lubang yang telah diisi dengan campuran rumput, tanah, jerami, daun sampai lubang bener-benar tertutup rapat.
  7. Pengukuran/pengecekan terhadap koordinat aktual SP yang telah diisi.
  8. Selanjutnya dilakukan kontrol kualitas lubang shot point untuk mengurangi resiko terjadinya misfire dan weakshot.
  9. Pembentangan kabel dan pemasangan geophone untuk kondisi permukaan yang kering dan hydrophone untuk kondiisi berair.
  10. Perekaman dengan melakukan penembakan shot point dan mengaktifkan reciver dengan jumlah channel yang aktif disesuaikan dengan hasil tes parameter yang dilakuakan. Sebelum penembakan dilakuakan, ada petugas yang bertugas untuk menghentian bising. Continue reading “PROSEDUR AKUISISI DAN QC DATA SEISMIK”

GEOLISTRIK

GEOLISTRIK


Metode Geolistrik

Penggunaan geolistrik pertama kali dilakukan oleh Conrad Schlumberger pada tahun 1912. Geolistrik merupakan salah satu metoda geofisika untuk mengetahui perubahan tahanan jenis lapisan batuan di bawah permukaan tanah dengan cara mengalirkan arus listrik DC (‘Direct Current’) yang mempunyai tegangan tinggi ke dalam tanah. Injeksi arus listrik ini menggunakan 2 buah ‘Elektroda Arus’ A dan B yang ditancapkan ke dalam tanah dengan jarak tertentu. Semakin panjang jarak elektroda AB akan menyebabkan aliran arus listrik bisa menembus lapisan batuan lebih dalam.

Dengan adanya aliran arus listrik tersebut maka akan menimbulkan tegangan listrik di dalam tanah. Tegangan listrik yang terjadi di permukaan tanah diukur dengan  penggunakan multimeter yang terhubung melalui 2 buah ‘Elektroda Tegangan’ M dan N yang jaraknya lebih pendek dari pada jarak elektroda AB. Bila posisi jarak elektroda AB diubah menjadi lebih besar maka tegangan listrik yang terjadi pada elektroda MN ikut berubah sesuai dengan informasi jenis batuan yang ikut terinjeksi arus listrik pada kedalaman yang lebih besar.

Dengan asumsi bahwa kedalaman lapisan batuan yang bisa ditembus oleh arus listrik ini sama dengan separuh dari jarak AB yang biasa disebut AB/2 (bila digunakan arus listrik DC murni), maka diperkirakan pengaruh dari injeksi aliran arus listrik ini berbentuk setengah bola dengan jari-jari AB/2. Continue reading “GEOLISTRIK”

Penyelidikan Conventional Wireline Log

Penyelidikan Conventional Wireline Log

Penyelidikan conventional log adalah seperti dengan Log Gamma Ray (GR), Spontaneous Potential, Resistivitas, Neutron, Densitas, dan Sonik.

Conventional Wireline Log

Log Gamma Ray (GR) adalah metoda untuk mengukur radiasi sinar gamma yang dihasilkan oleh unsur-unsur radioaktif yang terdapat didalam lapisan batuan disepanjang lubang bor. Unsur radioaktif yang terdapat dalam lapisan batuan tersebut diantaranya Uranium, Thorium, Potassium, Radium (Harsono, 1997). Menurut Mastoadji (2007) kegunaan utama dari log GR adalah Continue reading “Penyelidikan Conventional Wireline Log”

Interpretasi Data Seismik 3-D

INTERPRETASI DATA SEISMIK 3-D


Pendahuluan

Jenis reservoir minyak dan gasbumi saat ini sangat beragam. Sehingga untuk melakukan eksporasi perlu suatu konsep eksploari yang tepat dan teknologi yang maju. Seismik merupakan suatu teknologi yang berkembang dalam bidang eksplorasi minyak dan gasbumi untuk mengetahui kondisi bawah permukaan.

Teknologi eksplorasi yang paling berkembang dalam kegiatan eksplorasi minyak dan gas bumi adalah seismik. Salah satu jenis survei seismik yang terkenal dan banyak digunakan adalah seismik 3-D. Survei seismik merupakan salah satu metode geofisika dengan menangkap respon batuan terhadap gelombang akustik yang diberikan. Tahapan kegiatan survei seismik adalah akuisisi, prosesing, dan kemudian dilanjutkan kegiatan interpretasi. Hasil yang diperoleh dari survei 3-D adalah berupa data volum atau 3-D. Tujuan dari penyusunan karya ini adalah mempelajari kelebihan data seismik 3-D daripada 2-D, mengetahui prinsip interpretasi struktur geologi dan stratigrafi dari data seismik 3-D, dan mengidentifikasi kehadiran hidrokarbon dari kenampakan data seismik. Continue reading “Interpretasi Data Seismik 3-D”